Jumat, 21 Desember 2012

Terapi Dongeng




“Terapi Dongeng Untuk Mengatasi Gangguan Istirahat Tidur Pada Anak ”


1. Pengertian Terapi Komplementer
Istilah terapi komplementer dan terapi alternatif dapat saling bertukar, namun sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda. Kamus Webster mendefinisikan komplementer sebagai segala sesuatu yang melengkapi atau membantu untuk mengisi, dan saling menutupi kekurangan. Alternatif didefinisikan sebagai sesuatu yang mungkin dipilih atau mengabaikan satu dari beberapa hal bila salah satu telah dipilih dan pilihan lain akan disingkirkan. Terapi komplementer adalah terapi yang digunakan sebagai upaya pelengkap yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Saat ini terapi komplementer banyak dipilih oleh individu dalam menangani masalah atau penyakitnya, karena terapi ini cenderung memberdayakan individu untuk memainkan peran integritas terhadap pemulihan dirinya sendiri tanpa tergantung dengan obat-obatan yang secara medis bisa menimbulkan efek samping.
Terapi komplementer bersifat pengobatan alami yang berbeda dengan pengobatan kedokteran. Umumnya pengobatan kedokteran diutamakan untuk menangani gejala penyakit, sedangkan pengobatan alami menangani penyebab penyakit serta memacu tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri dari penyakit yang diderita. Beberapa terapi komplementer sebenarnya merupakan bagian dari suatu sistem pengobatan yang lengkap. Misalnya akupuntur dan akupresur adalah bagian dari sistem PCT (Pengobatan Cina Tradisional) dan yoga bisa dianggap sebagai bagian dari ayurveda atau pengobatan India tradisional. Seluruh terapi komplementer berdasarkan pada model kesehatan holistik perawatan-mandiri dan tanggung jawab individu untuk mencapai kesejahteraan. Terapi ini memang lebih menekankan pada keutuhan individu, pencegahan penyakit dan mempertahankan kesehatan.

2.    Teori Terapi Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. 
Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Sebuah cerita merupakan refleksi kehidupan nyata, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi pendengar dan pembacanya, termasuk anak-anak.
Dalam proses perkembangannya dongeng senantiasa mengaktifkan aspek- aspek intelektual, kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, fantasi dan imajinasi kepada para pendengarnya. Melalui dongeng ini, kita dapat menyampaikan suatu pesan kepada anak dengan cara yang tidak membuat anak merasa dinasihati atau digurui. Mendongeng yang baik adalah memberikan dongengan dengan memperhatikan kandungan pesan yang akan disampaikan serta mampu menyampaikan pesan yang dikandung dalam dongeng tersebut tanpa membuat anak kebingungan. Beberapa teknik memberikan muatan/pesan moral pada dongeng kita adalah sebagai berikut:
1.    Pesan moral cukup diselipkan dalam dongeng yang kita bawakan, bisa di awal cerita, di tengah cerita atau di akhir cerita.
2.    Dongeng yang kita bawakan memang sudah bernafaskan nilai-nilai keagamaan misalnya kisah Nabi/Rasul, kisah sahabat nabi dan sebagainya.
3.    Pesan moral itu kita tonjolkan melalui dialog para tokoh dalam cerita (usahakan dialog yang kita bawakan benar-benar hidup dengan membedakan suara karakter tokoh yang ada, juga intonasi yang baik).
4.    Pesan moral dalam bentuk kesimpulan yang kita ambil sendiri.
5.    Pesan moral dapat diambil dengan mengajak anak-anak menyimpulkan nilai-nilai / pesan moral  apa saja dari dongeng yang telah selesai kita bawakan.

3.    Manfaat Terapi Dongeng
Manfaat dari terapi dongeng antaralain sebagai berikut:
1.        Membantu merelaksasikan otak agar ketegangan menjadi berkurang, sehingga bisa mempermudah dalam proses tidur pada anak
2.        Melatih daya konsentrasi
3.        Menambah perbendaharaan kata
4.        Melatih daya tangkap, daya berpikir dan daya imajinasi anak
5.        Sebagai media terapi bagi anak-anak dengan gangguan tidur
6.        Mengembangkan perasaan sosial dan daya sosialisasi anak
7.        Mengembangkan emosi anak
8.        Berlatih mendengarkan
9.        Mengenal nilai-nilai yang positif dan negatif
10.    Menambah pengetahuan
11.    Sebagai media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati.
12.    Menumbuhkan minat baca anak

4.    Standart Prosedur Terapi
Sebelum mendongeng, pahami terlebih dahulu tentang cerita apa yang hendak disampaikan, yang tentunya disesuaikan dengan karakteristik anak-anak dan tingkat usia anak. Dongeng yang digunakan sebagai terapi ini juga harus mempertimbangkan materi ceritanya.
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk melakukan terapi dongeng antara lain:
1.    Memilih tema dan judul yang tepat dan sesuai dengan tingkat usia dan karakteristik anak-anak.
Bagi anak-anak, hal-hal yang dianggap menarik berbeda pada setiap tingkat usia. Pada usia 4-8 tahun, anak-anak menyukai dongeng jenaka, tokoh pahlawan / hero dan kisah tentang kecerdikan, seperti: Perjalanan ke Planet Biru, Robot Pintar, Anak yang Rakus dan sebagainya. Sedangkan ketika  usia 8-12 tahun, anak-anak menyukai dongeng petualangan fantastis rasional (sage), seperti: Persahabatan si Pintar dan si Pikun, Karni Juara Menyanyi dan sebagainya.
2.    Waktu atau durasi penyajian terapi
Dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak, maka para ahli menyimpulkan bahwa:
a.       Untuk usia 4-8 tahun durasi 10 -15 menit
b.      Untuk usia 8-12 tahun durasi hingga 25 menit
3.    Suasana (Situasi dan Kondisi)
Agar terapi dapat secara efektif membantu menangani gangguan istirahat tidur pada anak, maka diusahakan suasananya tenang dan tidak ada gangguan dari lingkungan sekitar. Upayakan kondisinya nyaman bagi anak-anak. Posisi berbaring menggunakan bantal dan guling untuk menambah kenyamanan anak.
4.    Teknik Penyampaian
Menceritakan dongeng secara langsung. Dongeng yang disampaikan secara langsung umumnya akan lebih berkesan karena dongeng tersebut disampaikan secara komunikatif dan dengan penuh kasih sayang sehingga akan menarik perhatian anak yang mendengarkannya. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah penggunaan media yang tepat, misalnya menggunakan media boneka ataupun menggunakan ilustrasi gambar agar menarik perhatian anak, ekspresi (terutama mimik muka), visualisasi gerak tubuh, improvisasi suara, dan teknis ilustrasi lainnya, misalnya lagu, permainan, musik, dan sebagainya.

5.    Evaluasi Terapi
Anak akan merasa lebih tenang dengan situasi dan kondisi yang ia rasakan saat terapi. Kemajuan dari kondisi anak juga akan terlihat setelah mendapat terapi. Anak-anak akan menjadi cenderung lebih tenang dan nyaman dengan lingkungan sekitar. Sehingga keinginan untuk beristirahat pun akan muncul dengan sendirinya dan mereka akan lebih mudah untuk tidur. Setelah dilakukan terapi dongeng tersebut diharapkan masalah gangguan istirahat tidur pada anak menjadi menurun atau berkurang. Dengan demikian terapi dongeng seperti itu perlu ditindaklanjuti sampai anak benar-benar dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan istirahat dan tidurnya tanpa ada gangguan lagi. Namun juga harus selalu dilakukan evaluasi setiap harinya untuk mengetahui perkembangan keadaan anak, sehingga perlakuan dari terapi tersebut tidak menimbulkan ketergantungan pada anak.

DAFTAR PUSTAKA

Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak –Kanak. Jakarta : Rineka Cipta
Morgan, Geri & Carole Hamilton. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktis Edisi 2. Jakarta : EGC
Priyono, Kusumo. Terampil Mendongeng. Jakarta : Grasindo
Vivahealth. 2004. Infertil Inform, Lengkap Untuk Penderita dan Keluarga. Jakarta : Gramedia Pustaka Media
Vivahealth. 2004. Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarga-Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Media



Tidak ada komentar:

Posting Komentar